DP Rumah Turun, REI: Menggairahkan Pasar Properti

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 17 Juni 2016 20:20 WIB
Ilustrasi: Fox News
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan melakukan pelonggaran kebijakan makro prudensial. Salah satunya adalah melalui relaksasi ketentuan Loan to Value (LTV). Dalam kebijakan ini, uang muka yang harus dibayar oleh nasabah turun rata-rata 15 persen dari semula 20 persen berdasarkan jenis rumah yang di beli.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy menyambut menyambut baik apa yang dilakukan BI. Menurutnya, relaksasi LTV cukup cepat dan menggairahkan dalam sektor properti yang sekarang lagi melemah.

"Cuma kita melihat relaksasi ini tentu akan membantu tidak banyak, karena penurunannya itu hanya 5 persen uang muka. LTV hanya naik 5 persen, penurunan uang muka 5 persen, dari 20 persen ke 15 persen, dari 30 persen ke 25 persen," ujarnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Tapi, lanjut Eddy, REI mengapresiasi apa yang telah dilakukan BI merupakan sesuatu yang cukup bagus dengan KPR inden dibuka sampai ke dua. Padahal, REI minta kalau bisa KPR inden rumah kedua dan ketiga dan seterusnya. Jadi tidak berhenti ke KPR rumah kedua saja.

"Karena KPR inden ini sangat membantu cash flow pengembang, dan membantu dari sisi konsumen di mana mereka kalau membeli properti itu lebih awal sebelum jadi kan harganya lebih murah, ketimbang propertinya sudah jadi. Terus bagi perbankan membantu karena itu akan memberi jaminan kepada bank bahwa apa yang dibangun bank sudah ada pembelinya," paparnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya