Keinginan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang fokus menertibkan dugaan kasus kartel ayam oleh 12 perusahaan produsen ayam di Tanah Air mendapat dukungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. Kepala Disperindag Jabar, Hening Widiatmoko mengatakan, dominasi kartel yang terjadi di Tanah Air harus segera diatasi pemerintah pusat. Sehingga tata niaga daging bisa terkendali.
Menurut dia, sesuai penyelidikan, sejumlah perusahaan produsen dengan sengaja memusnahkan parent stock (ayam induk), agar day old chick (bibit ayam) pasokannya berkurang. Dengan strategi tersebut, alhasil harga ayam potong di pasaran semakin terdongkrak. “Ini harus segera tuntas dan menghasilkan kebijakan baru demi memperbaiki tata niaga daging ayam. Kita tunggu saja sampai tuntas dan apa langkah selanjutnya dari KPPU,” kata Hening Widiatmoko.
Dia mengiyakan komoditas daging ayam memang rentan mengalami gejolak harga di pasar. Bahkan gejolak tersebut ikut memengaruhi harga komoditas lainnya, seperti telur ayam ras. Keadaan ini, kata dia, cukup menyulitkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dalam upaya menciptakan stabilitas harga komoditas di pasaran. Seperti halnya daging sapi, daging ayam juga tergolong komoditas yang kerap mengalami fluktuasi harga.
(Raisa Adila)