Khusus untuk pasar BTN, pertumbuhan kredit untuk kuartal I-2016 ini merupakan potret permintaan masyarakat akan hunian kelas menengah bawah yang masih cukup tinggi.
Menyikapi rencana penurunan suku bunga yang diberlakukan BTN, Ike Hamdan selaku Head of Marketing Rumah.com berpendapat bahwa momen ini merupakan timing yang pas untuk konsumen membeli rumah secara KPR.
“Satu sisi, kebijakan ini diprediski mampu menyerap pasar first time buyer lebih banyak, terutama kaum muda usia 25-35 tahun. Dan ini merupakan kesempatan yang bagus bagi konsumen dalam menyalurkan dana pembelian properti, mengingat tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar setiap orang," katanya.
Pada April 2016, BI mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 21,7 persen, sementara rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di kisaran 2,9 persen (gross) atau 1,5 persen (net).
“Meski begitu, di sisi lain ada risiko yang wajib diwaspadai oleh bank, yakni Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah. Oleh karena itu, pihak bank harus mampu menjaga stabilitas keamanan dalam menyalurkan kreditnya,” papar Ike.