YOGYAKARTA –Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri dan Microsoft Indonesia telah sepakat untuk memulai Program Smart City. Sebagai permulaan, telah dipilih 10 kota di Indonesia yang akan menjadi pilot project, di mana dua di antaranya berada di DIY.
“Telah ada kesepakatan menginisiasi Pilot Project Pelatihan Kota Pintar di 10 Kota Indonesia. Melalui pemetaan masalah dan potensi daerah, terpilih tujuh kota dan tiga kabupaten. Dua di antara yakni Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Selanjutnya selama Oktober sampai Desem ber 2016, sepuluh kota akan mendapat kesempatan pelatihan smart city oleh kami,” ujar Asisten Peneliti Center for Digital Society Fisipol UGM Elisabeth Winda Alfanisa. (Baca juga: Usung Smart City, Kota Ini Pilih Konsep Mirip Film Star Wars)
Selain Kota Yogyakarta dan Sleman, kota yang menjadi pilot project smart city lainnya ialah Semarang, Serang, Tangerang, Depok, Bekasi, Sidoarjo, Kudus, dan Surakarta.
Elisabeth menjelaskan, kota-kota tersebut akan mendapat pelatihan terkait wawasan yang komprehensif tentang konsep smart city, dan pengenalan umum tentang peluang dan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan smart city.
“Training dalam dua hari di setiap kotanya ini juga diisi dengan sharing dalam forum group discussion serta penyusunan dan presentasi problem statements dan strategic planning yang bisa diterapkan di setiap kota. Diharapkan, pelatihan ini akan berakhir pada sesuatu yang aplikatif dan bermanfaat bagi tiap kota,” kata Elisabeth.