Indonesia Perlu Fokus Garap Pasar ASEAN

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 30 Januari 2017 10:20 WIB
Foto: Koran Sindo
Share :

Menurut Rosan, Indonesia memiliki berbagai kerja sama lain selain TPP sehingga perlu diperkuat ketimbang bergabung dengan TPP. Dia juga berpandangan Indonesia perlu mengoptimalkan skema kerja sama bilateral di tengah tren penguatan proteksionisme di dunia. ”Kita kan juga ada rencana memperkuat kerja sama lainnya dengan Eropa dan Australia,” sambungnya.

Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu juga berpendapat, skema kerja sama perdagangan bebas multilateral semakin sulit untuk diwujudkan. Karena itu, pemerintah disebutnya perlu mengedepankan skema kerja sama bilateral. Dia juga menyangsikan skema Kerja Sama Dagang Internasional (WTO) akan efektif setelah Trump membawa AS menjadi lebih protektif.

”Kebijakan America First akan membuat AS menerapkan proteksionisme dalam perdagangan dan ini melawan citra AS sebagai pionir perdagangan bebas selama ini,” tandasnya.

Mari menilai, kebijakan Trump yang protektif terlihat dari kebijakan insentif dan disinsentif fiskal bagi perusahaan yang beroperasi serta kebijakan imigrasi yang lebih ketat. Rencana Trump dinilai Mari tidak berdasarkan data empiris karena hanya 20% pekerjaan yang ”hilang” akibat perdagangan.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga mengatakan bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi berubahnya situasi global saat ini, menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang disebut-sebut bisa mengubah peta perekonomian dan politik dunia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya