Tambang Freeport Lumpuh Total, 33.000 Pekerja Dirumahkan

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Jum'at 17 Februari 2017 08:22 WIB
(Foto: Koran SINDO)
Share :

JAKARTA - PT Freeport Indonesia telah menghentikan semua aktivitas produksi di tambang emas dan tembaga Grasberg, Papua untuk membuat puluhan ribu pekerja terancam dirumahkan.

Terkait hal tersebut, asosiasi pekerja perusahaan raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) itu berencana menggelar demonstrasi menentang langkah pemerintah yang menghentikan ekspor konsentrat terhadap anak usaha Freeport-McMoRan INC tersebut.

Dilansir Reuters, penghentian berkepanjangan tambang tembaga terbesar kedua di dunia itu diyakini akan memberikan kerugian besar, ketika harga tembaga mendekati posisi tertinggi dalam 21 bulan pekan ini.

Sementara itu sebelumnya Freeport mengatakan produksi konsentratnya terancam turun hingga 40% jika pemerintah tak kunjung memberikan izin ekspor konsentrat kepada mereka.

Selama ini Freeport mengirim produksi 40% konsentratnya ke smelter di Gresik dan mengekspor 60% produksi berdasarkan aturan yang berlaku. Namun sejak tanggal 12 Januari 2017, Freeport tidak bisa lagi mengekspor konsentratnya.

Izin ekspor mineral olahan beberapa jenis, antara lain tembaga, bijih besi, dan pasir besi, yang dimiliki Freeport sesuai PP nomor 1 tahun 2014 atas perubahan PP No 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, otomatis tidak berlaku lagi.

Izin perpanjangan ekspor itu habis seiring pemerintah mengeluarkan PP nomor 1 tahun 2017 atas perubahan PP nomor 23 tahun 2010. Dengan tidak ada izin ekspor, PT Freeport Indonesia hanya bisa mengeluarkan 40% ore yang diproduksinya ke smelter di Gresik. Sisanya, yang seharusnya diekspor, terpaksa ditimbun di gudang. Ditambah kondisi penyimpanan tambang Grasberg disebutkan telah penuh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya