Naik 242%, Laba Bersih Wijaya Karya Tembus Rp245 Miliar

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 28 April 2017 10:13 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan laba sebesar Rp245,08 miliar di kuartal I 2017 dengan rasio laba bersih 6,43% atau tumbuh 242% dibandingkan periode yang sama di tahun 2016.

Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo meyakini, tren kenaikan yang terjadi masih akan berlanjut di tahun 2017.

"Performa WIKA selama triwulan I menunjukkan bahwa kami sudah on track dan berpotensi untuk terus bertumbuh. Kami bersyukur bahwa WIKA telah dipercaya untuk menangani berbagai proyek strategis pemerintah sehingga ruang WIKA untuk berkembang masih sangat luas," ujar Bintang dalam keterangannya tertulisnya, Jumat (28/4/2017).

Menutup bulan April 2017, WIKA mencapai kontrak baru sebesar Rp16,63 Triliun atau sebesar 38,45% dari target kontrak baru di tahun 2017. Besaran kontrak baru tersebut meningkat 175,80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan WIKA (belum termasuk proyek-proyek kerjasama operasi) di triwulan I 2017 mencapai Rp3,813 triliun atau melonjak sebesar 39,83% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp2,726 triliun.

Lonjakan kontrak baru tersebut berasal dari pembangunan jalan kereta api Bandar Tinggi–Kuala Tanjung serta pengembangan bisnis EPC (Engineering, Procurement and Construction) dan OM (Operation and Maintanance) dari proyek PLTMG.

Perolehan kontrak baru tersebut memperpanjang deretan kontrak yang telah diraih sebelumnya di antaranya, pengembangan EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Comissioning) Pengembangan Pabrik Gula Asembagus.

Ada juga pembangunan Jembatan Tumbang Samba (Kalimantan Tengah), Integrated Tank Storage Terminal, Trans Park Cibubur, PLTU 1x1000MW di Cilacap dan Jakarta International Equestrian.

Tahun 2017, WIKA memproyeksikan target laba bagi Pemilik Entitas Induk sekurang-kurangnya sebesar Rp1,218 triliun atau meningkat 20,45% dari pencapaian tahun 2016 sebesar Rp1,012 triliun.

Diproyeksikan kontrak dihadapi Perseroan mencapai Rp102,94 Triliun atau ekuivalen 123,59% dibandingkan kontrak dihadapi tahun 2016. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diperkirakan sebesar 29,8% berasal dari proyek-proyek Pemerintah, 30% BUMN, dan 40,2% Swasta.

(kmj)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
bus
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya