JAKARTA - Pada Oktober 2017, semua gardu tol akan menggunakan sistem nontunai. Pada kebijakan ini, pemerintah akan berupaya untuk mengurangi waktu antrean di gerbang tol.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kebijakan ini dapat mengurangi waktu pembayaran hingga 5 detik dibandingkan pembayaran konvensional. Hal ini pun diyakini dapat memberikan pengaruh signifikan pada efisiensi dan pengurangan antrean tol.
"Bayar tunai itu makan waktu 8-9 detik, nontunai 2-3 detik," kata Basuki di Gedung BI, Rabu (30/5/2017).
Kementerian PUPR pun saat ini tengah berupaya untuk mempersiapkan sejumlah fasilitas saat lebaran nanti. Kerjasama dengan dilakukan untuk mempersiapkan beberapa fasilitas bagi pemudik.
"Khusus 60% mudik ada di Jawa, Jakarta-Semarang, karena kalau sudah di Semarang sudah pecah, ada yang ke Demak, Solo, atau ke mana-mana," jelasnya.
Persiapan juga dilakukan pada sejumlah ruas tol. Diharapkan, kemacetan tak lagi terjadi seperti pada 2016 di sejumlah ruas tol.
"Jadi kami memberikan perhatian lebih kepada pantura dan pansel, pantura jalan nasionalnya sudah ok, kemudian jalan tol dari brebes sampai weleri sudah fungsional. Saya kira sudah bagus, dengan 6 exit di antara Brexit dan weleri, dua ke pantura empat keselatan, jdi bisa pecah, jaraknya sekitar 110 kilo meter, jadi kalau tambahan 110 kilo meter, rekayasa lebih fleksibel, ditambah lagi, kita punya pejagan Purwokerto. Itu dengan 4 flyover, itu sangat signfikan, karena tdinya banyak simpang dengan kereta api yang dulunya macet, targetnya H-10 sudah selesai bisa dilalui dan bisa mecah pemudik," jelasnya.
(Fakhri Rezy)