JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) sepakat untuk membagikan dividen 2017. Selain itu, perseroan juga melakukan perombakan pada jajaran direksi dan komisaris.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah telah meresmikan Pusat informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional. Peresmian dilakukan oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta dihadiri oleh unsur Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPlD).
PIHPS Nasional menyediakan informasi harga komoditas pangan strategis secara harian di 164 pasar tradisional di 82 kota di Indonesia. Pengembangan PIHPS Nasional ditujukan untuk memberikan akses informasi harga pangan terkini bagi masyarakat dan sekaligus mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi.
Di sisi lain, PT Buyung Poetra Sembada Tbk akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Dalam IPO kali ini, perseroan akan melepas 700 juta lembar saham baru.
Ketiga berita tersebut merupakan berita-berita populer selama akhir pekan kemarin di kanal Okezone Finance. Berikut berita selengkapnya:
Ganti Dirut, Sampoerna Agro Sebar Dividen Rp25/Saham
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan di Jakarta, Selasa (13/6/2017), perseroan akan menggunakan sebesar Rp46,46 miliar sebagai dividen tunai. Angka ini, setara dengan pembagian dividen sebesar Rp25 per saham.
Adapun cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 16 Juni 2017 dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 19 Juni. Sementara untuk cum dividen di pasar tunai, akan dilakukan pada 21 Juni dengan ex dividen di pasar tunai akan dilakukan pada 22 Juni.
Perseroan pun mengangkat Marc Stephean Lous Louette sebagai Direktur Utama menggantikan Ekadharmajanto Kasih, yang masuk ke jajaran dewan komisaris menggantikan Hendra Prasetya. Dengan demikian, maka jajaran direksi dan dewan komisaris perseroan adalah sebagai berikuta.
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Michael Sampoerna
Komisaris: Ekadharmajanto Kasih
Komisaris Independen: RB Permana Agung Dradjattun
Direksi:
Direktur Utama: Marc Stephean Lous Louette
Direktur: Budi Setiawan Halim
Direktur: Dwi Asmono
Direktur: Hero Djajakusumah
Direktur: Lim King Hui.
BI: Pusat Informasi Pangan Harus Beri Manfaat bagi Pembangunan Nasional
Inisiatif pengembangan PIHPS Nasional ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia pada acara Sinergi Aksi Ekonomi untuk Rakyat di Brebes 11 April 2016 untuk dikembangkannya sistem informasi pangan dan sistem koordinasi pengendalian harga pangan dalam skala nasional.
Pengembangan PIHPS Nasional menjadi bagian dari komitmen bersama Bank Indonesia dan pemerintah untuk menjaga inflasi 2017 terkendali dalam sasarannya yakni pada kisaran 4% plus minus 1%.
"Pada tahap awal, data di dalam PIHPS Nasional mencakup data harga di pasar tradisional untuk 10 komoditi pangan dengan 21 varian yang cukup dominan dikonsumsi masyarakat dan merupakan komoditas yang menjadi sumber inflasi pangan. PIHPS Nasional dapat diakses oleh masyarakat luas dengan membuka laman hargapangan.id atau dengan mengunduh aplikasi PIHPS Nasional versi Android dan iOS.
"Update data dilakukan setiap hari kerja dari pukul 9 hingga 11 pagi . Di validasi BI jam 10 sampai 12 dan publikasi jam 1," kata Agus di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (12/6/2017).
Sistem tersebut saat ini tengah dalam tahap pengembangan. Melalui sistem ini, diharapkan harga pangan nantinya akan dapat dikendalikan.
Agus pun berharap data ini dapat berdampak positif bagi pembangunan nasional. Sebab, dengan stabilnya inflasi akan berdampak pada peningkatan kepercayaan investor kepada Indonesia.
"Kami harap data ini dapat dimanfaatkan untuk strategi data pembangunan nasional. Di BI data PIHPS telah dimanfaatkan secara konkret untuk proyeksi inflasi," jelasnya.
Sistem ini nantinya akan terus dikembangkan oleh pemerintah. Tak hanya konsumen, sistem untuk produsen pun nantinya juga akan turut disediakan.
"Pengembangan ke depan adalah tentang data riil secara periode. Beberapa negara tetangga kita telah memiliki regulasi yang kuat. Terkait hal ini desain PIHPS telah dilakukan dan akan dikembangkan sebagai referensi bagi masyarakat. Kami akan selalu lakukan sosialisasi," tutup Agus.
Incar Dana Rp217 Miliar, Buyung Poetra Sembada Patok Harga IPO Rp310
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan di Jakarta, Kamis (15/6/2017), perseroan akan melepas 700 juta saham baru atau setara dengan 29,79% dari modal yang ditempatkan.
Adapun harga penawaran IPO tersebut, dipatok di harga Rp310. Dengan demikian, maka perseroan memperkirakan akan mendapatkan dana sekira Rp217 miliar dari penerbitan saham perdana ini.
Rencananya, dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya emisi saham akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan. Modal kerja ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional seperti pembelian bahan baku padi dan beras hingga pembayaran utang usaha.
Perseroan akan melakukan masa penawaran umum pada 15-16 Juni 2017, dengan penjatahan akan dilakukan pada 20 Juni. Sedangkan untuk pencatatan di pasar sahan, akan dilakukan pada 22 Juni. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek, perseroan menunjuk tiga sekuritas yakni PT Bahana Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)