Kajian kelayakan ini, lanjut Iskandar, sangat penting sebagai dasar dalam menentukan kebijakan terkait dengan wacana yang disebut untuk mendukung Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan oleh Presiden Jokowi.
Dari pengalaman mereka, Iskandar mengaku biasanya akan ditetapkan beberapa alternatif pembangunan yang didasarkan pada hasil kajian tersebut. Salah satu misalnya mengenai moda yang dianggap cocok untuk diterapkan disana seiring statusnya yang direncanakan sebagai kereta api wisata dan juga dikaitkan dengan topografi wilayah.
"Bisa saja berkembang wacana apakah yang cocok itu kereta api reguler atau justru kereta api gantung. Misalnya begitu," ungkanya.
Iskandar menambahkan, wacana mengenai pembukaan jalur ini memang belakangan menjadi salah satu prioritas mereka seiring penetapan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh presiden. Dukungan untuk hal tersebut menurutnya yakni dengan penyediaan moda transportasi dari mereka.
"Otoritas Danau Toba koordinasi ke kita untuk mendukung program KSPN dengan moda transportasi,"tutupnya.
(Fakhri Rezy)