JAKARTA - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menghadiri acara Indonesia Infrastructure Finance Forum yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan di Hotel Fairmont, Jakarta. Adapun dalam acara ini dilakukan pembahasan mengenai skema pembiayaan infrastruktur yang dilakukan oleh Indonesia.
Presiden Kim dalam paparannya mengatakan, Indonesia saat ini punya kesempatan besar untuk menaikkan capaian ekonominya karena seluruh negara sudah melihat kehadiran Indonesia sebagai negara karena pertumbuhan yang tinggi yang sudah berikan daya tarik bagi dunia. Namun, untuk mempertahankan itu Indonesia juga harus membangun infrastrukur menjadi lebih baik.
"Untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan, kita harus menjawab tantangan pembangunan infrastruktur. Kesenjangan infrastruntur di Indonesia jadi tantangan dan kesempatan," ungkapnya di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Menurutnya, 78% wilayah Indonesia belum memiliki akses terhadap pipa air dan 40% dari masyarakat pedesaan belum memiliki jalan aspal serta di wilayah terpencil belum akses listrik. Demografi meningakat lebih cepat dibanding China dan Thailand, sehingga tekanan terhadap infrastruktur lebih tinggi.
"Saat ini Indonesia belum berikan investasi yang cukup. Investasi infrastruktur sudah turun dari 78% jadi 35%. Kami perkirakan Indonesia harus investasi USD500 miliar dalam lima tahun ke depan untuk tutupi kesenjangan infrastruktur. Itu berarti meningkatnya pembelanjaan infrastruktur dari 2% PDB jadi 4,7% PDB," jelasnya.