Pertumbuhan Ekonomi 6% dan Inflasi 9%, Jokowi: Rakyat Tekor!

Dedy Afrianto, Jurnalis
Kamis 27 Juli 2017 11:50 WIB
Foto: Trio Hamdani (Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah saat ini telah cukup berhasil mengendalikan inflasi. Inflasi pun berhasil ditekan di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada 2016, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02%. Namun, inflasi berhasil ditekan pada level 3,02%.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), rendahnya inflasi ini akan berdampak positif pada ekonomi nasional. Namun jika inflasi tinggi, maka masyarakat akan merasakan kerugian yang besar akibat tergerusnya daya beli masyarakat.

"Kalau inflasi terus kita tekan, juga rakyat akan merasakan. Percuma pertumbuhan ekonomi misalnya 6%, tapi inflasinya 9%. Rakyat tekor, rakyat menjangkau sebuah harga itu jadi berat. Tapi kalau pertumbuhan ekonomi 5%, tapi inflasi 4% atau 3%, rakyat enteng untuk menjangkau sebuah harga. Itu perlu kita pahami bersama betapa pentingnya inflasi," ujarnya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Jokowi mencontohkan pada golongan pegawai negeri sipil (PNS) dengan kenaikan gaji yang terbatas. Jika inflasi tinggi, maka besaran kenaikan gaji tidak berdampak pada peningkatan daya beli PNS.

"Yang dulu biasanya kalau ada kenaikan gaji PNS, gajinya naik 5% harganya naik 10% ya enggak ada artinya," ujar Jokowi.

Mantan wali kota Solo ini pun menekankan kepada pemerintah daerah agar tak pasrah dalam menjaga inflasi. Pemerintah daerah pun diharapkan untuk inovatif dalam menjaga inflasi di daerah.

"Sekali lagi jangan pasrah terhadap yang namanya inflasi, kita tekan habis. Saya kira banyak inovasi di provinsi, kabupaten, kota yang saya baca sangat bagus sekali," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga sempat menjelaskan tentang inflasi secara terperinci dihadapan para kepala daerah. Kepala daerah pun diminta untuk lebih memahami tentang inflasi dan cara-cara pengendaliannya.

"Saya perlu mengingatkan bahwa kita harus bisa membedakan antara inflasi struktural dan inflasi yang diakibatkan faktor sementara. Karena kita dalam beberapa tahun terakhir ini kita memerangi inflasi yang sifatnya sementara. Seperti inflasi karena siklus, misalnya inflasi karena musim. Inflasi pangan di musim libur raya, dan deflasi saat musim panen. Saya kira itu yang namanya inflasi yang namanya inflasi yang diakibatkan oleh faktor sementara. Tapi tetap inflasi-inflasi sementara tersebut, inflasi musiman juga penting untuk dibenahi," ujarnya.

Menurut Jokowi, pengendalian harga sangat penting dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menekan inflasi. Untuk itulah pemerintah membangun infrastruktur hingga sarana penyimpanan untuk mempercepat proses distribusi. Diharapkan, pengiriman barang dapat dilakukan dengan lebih lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan barang yang berdampak pada kenaikan harga.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya