JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2017 kembali mengalami inflasi sebesar 0,22%. Inflasi ini lebih rendah dari periode yang sama pada 2016.
"Juli 2017 dari Juli 2016, memang lebih rendah. Juli 2016 lalu terpantau inflasi 0,69%," ungkap Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (1/8/2017).
Menurutnya, penyebab inflasi menurut kelompok pengeluaran tertinggi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,62% serta makanan jadi, minuman, dan rokok sebesar 0,5%.
"Bahan makanan inflasi 0,21%. Sementara andilnya 0,04%. Ada beberapa bahan makanan inflasi dan ada beberapa bahan makanan deflasi. Inflasi antara lain ikan segar 0,04%, telur, ayam ras, tomat sayur masing-masing 0,02%. Kacang panjang, buah-buahanan seperti jeruk masing-masing 0,01%," jelasnya.
Sementara itu, yang memberikan dominan terhadap deflasi pada Juli 2017 adalah harga bahan pokok yang sebelumnya sumbang inflasi yakni bawang putih 0,07%, daging ayam ras 0,02%. Beras dan cabai merah masing-masing 0,01%. "Kombinasi ini sebabkan masih ada Inflasi di bahan makanan sebesar 0,21% dengan andil 0,04%," katanya.