JAKARTA - Aksi dari 600 pekerja PT Jakarta International Container Terminal (JICT) yang melakukan mogok kerja ternyata menjadi sorotan berbagai pihak tak terkecuali dari Anggota DPR-RI Rieke Diah Pitaloka. Bahkan Rieke sore ini menyempatkan diri mendatangi langsung lokasi aksi di Kantor JICT, Jakarta.
Dalam kunjungannya Rieke mengatakan, aksi mogok yang dilakukan oleh para pekerja tersebut ada baiknya tidak dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Karena dengan adanya aksi mogok kerja dari karyawan JICT, tentu akan berdampak kepada perekonomian Indonesia.
Baca juga: Wih! Tengok Gaji Fantastis Pekerja JICT yang Capai Miliaran Rupiah
"Mogok yang dilakukan akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perekonomian nasional," ujarnya saat berkunjung ke Kantor JICT, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Meski begitu, wanita yang juga menjabat sebagai Pimpinan Federasi Pekerja Pelabuhan ini menilai dirinya tidak bisa melarang dan memaksa para pekerja JICT untuk tidak melakukan aksi. Karena hal tersebut merupakan hak konstitusional dari para pegawai sebagai pekerja.
Baca juga: TERUNGKAP! Pendapatan Direksi JICT Bisa Mencapai Rp4,5 Miliar per Tahun
"Tentu saja ini (aksi mogok kerja) yang dilakukan kawan-kawan sebagai reaksi dari akumulasi dari berbagai persoalan yang ada. Ini sebagai hak konstitusional kalian sebagai pekerja jadi saya tidak bisa melarang kalian untuk tidak melakukan aksi," kata Rieke
Apalagi lanjut Rieke, aksi mogok yang dilakukan oleh karyawan JICT merupakan reaksi dan akumulasi dari berbagai persoalan yang ada. Sehingga dirinya percaya apa yang dilakukan oleh para karyawan JICT bukan hanya mengejar gaji semata.
Baca juga: Pekerja JICT Mogok, Perusahaan Logistik Rugi Rp1 Triliun?
"Saya yakin yang menjadi tuntutan bukan hanya mengejar gaji dan bonus . Tapi disini mereka Meminta perpanjangan kontrak JICT tidak dilakukan, menurut saya tidak bisa memaksa untuk berhenti ini sebagai reaksi bukan aksi," pungkas Rieke.
(Rizkie Fauzian)