Dia mengatakan, program yang masuk paket kebijakan ekonomi tersebut akan memangkas perizinan di pusat dan daerah lewat sertifikat investasi sementara. Dengan begitu, investor bisa segera memulai konstruksi dan mengurus perizinan secara paralel.
“Mungkin seminggu lagi. Sebelum 17 Agustus, kita akan luncurkan paket besar, seluruh kementerian/lembaga, gubernur, bupati, dan wali kota akan terlibat,” ujarnya.
Pada semester I, investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh sebesar 5,07% didorong oleh peningkatan investasi bangunan seiring meningkatnya aktivitas di sektor konstruksi.
Selain itu, pertumbuhan tersebut juga didorong oleh peningkatan belanja modal pemerintah sebesar 4,36% dan penjualan kendaraan industri termasuk pikap dan truk sebesar 20,40% pada kuartal II-2017. Darmin optimistis kebijakan menurunkan larangan terbatas yang meliputi 49% dari 10.826 pos tarif harmonized system (HS) barang impor menjadi 17% secara bertahap akan menggerakkan perekonomian.
Kemudian, kata dia, belanja pemerintah pada semester I yang belum optimal akan didorong pada semester II. Pada semester I-2017, konsumsi pemerintah hanya tumbuh 0,03% akibat efisiensi pada belanja barang dan belanja pegawai. Sementara Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan kinerja ekspor meskipun pemulihan perdagangan global berjalan lambat.
Baca juga: Catat! Tingkatkan Investasi, Pengusaha Indonesia Incar Pasar Brunei Darussalam