“Kita kehilangan daya beli masyarakat. Minggu pertama dan kedua bulan Juni pertumbuhan minimarket sudah minus 1,5%-2%. Kemudian supermarket, hypermarket minus 11%-12%. Minggu ketiga Juni ketika ada THR, di situ baru ada plusnya,” ujar dia.
Roy menduga terjadi perubahan dalam pola belanja masyarakat. Jika biasanya masyarakat membeli dalam jumlah banyak untuk kebutuhan sebulan, saat ini menurutnya masyarakat cenderung hanya membeli untuk kebutuhan sehari-hari saja.
Karena itu, dia berharap pemerintah bisa memberikan stimulus mengembalikan daya beli masyarakat. Dalam hal ini, dia berharap pemerintah tidak lagi menaikkan harga energi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Pemerintah juga harus menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan.
(Rizkie Fauzian)