Mendesak! Pembangunan Infrastruktur Tidak Cukup, RI Butuh Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Baru

Trio Hamdani, Jurnalis
Kamis 10 Agustus 2017 17:58 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Peranan sektor digital diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kuartal II-2017 pertumbuhan ekonomi masih di bawah ekspektasi. Sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01%.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Indonesia tak hanya boleh bergantung pada sektor infrastruktur untuk membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melaju lebih pesat lagi.

"Jadi memang Indonesia ini butuh katalisator baru. Infrastruktur saja enggak cukup. Butuh dorongan diservis sektor dan digital ke depan," katanya ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Baca Juga:

Pertumbuhan Ekonomi Tidak Diapresiasi, Inilah "Curhatan" Menko Darmin Nasution

Daya Beli Tidak Turun tapi Masyarakat Tahan Belanja demi Eksis di Medsos, Ini Penjelasannya!

Untuk jangka pendek, pertumbuhan ekonomi diperkirakan memang akan tumbuh dengan grafik yang datar-datar saja. Namun dengan dipacu oleh sektor digital, bos bank berkode saham BMRI itu optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif.

"Pertumbuhan kita akan lebih flat dulu, nanti ke depan sektornya dan digital sektor punya daya dorong tinggi nanti mulai naik. Dua, tiga tahun ini komoditi masih menjadi penopang di pulau-pulau seperti Sumatera, CPO. Kalimantan, batu bara," lanjutnya.

Selain itu, sambung dia, pertumbuhan ekonomi yang saat ini tak begitu melesat, lantaran harga-harga komoditas yang trennya berubah. "Tahun lalu terdorong harga komoditas, batu bara, CPO membaik. Tahun ini trennya menurun. Memang kita lagi shifting ekonomi kita, manufacturing sama services," tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya