JAKARTA - Presiden Joko Widodo hari ini akan menyampaikan pidato kenegaraan di depan Dewan Perwakilan Rakyat, di Gedung MPR-DPR RI. Pidato kenegaraan ini merupakan pidato tahunan yang rutin dibacakan setiap tanggal 16 Agustus.
Pantauan Okezone di depan Ruang Rapat Paripurna I, Rabu (16/8/2017), para menteri Kabinet Kerja mulai merapat ke DPR sekira pukul 08.00. Di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekertaris Kabiner Pramono Anung, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Baca juga: Hari Ini! Presiden Jokowi Dikawal Menteri Kabinet Kerja Beberkan Pertumbuhan Ekonomi 2018 di DPR
Selain itu, hadir juga para menteri koordinator seperti, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Kemudian disusul dibelakangnya, Gubernur BI Agus Martowardojo, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. Berjalan bersamaan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, kemudian Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Selain para menteri para Gubernur juga turut hadir seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Baca Juga: Sidang Tahunan MPR, Presiden Jokowi Akan Sampaikan Pidato Kenegaraan
Menyusul di belakangnya ada Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Sosial Khofifah.
Berdasarkan agenda Presiden, Jokowi akan menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2017. Pidato ini dijadwalkan akan dibacakan pada pukul 09.00 WIB.
Setelah itu, Jokowi dijadwalkan akan membacakan Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2017 pada Sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI. Pembacaan pidato ini akan dilakukan sekira pukul 10.40 WIB.
Pada tempat yang sama, Jokowi juga akan menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2018 disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya. Pidato ini akan disampaikan dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2017 – 2018 sekira pukul 14.00 WIB.
Baca Juga: Sambut Nota Keuangan, Wapres JK: APBN Harus Bersambung hingga 5 Tahun!
APBN 2018 ini memang telah dipersiapkan oleh pemerintah sejak beberapa bulan sebelumnya. Pada Sidang Kabinet Paripurna Juli lalu, Jokowi pun telah memberikan arahan terhadap penyusunan anggaran tahun 2018 mendatang.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, arahan pertama Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna tersebut berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Jokowi meminta adanya sinkronisasi dan koordinasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang penerimaan dan belanja.
Arahan kedua, Jokowi tak ingin pemerintah menyimpan uang di perbankan terlalu lama. Dana ini harus dimanfaatkan segera untuk pembangunan infrastruktur.
Selanjutnya, Jokowi juga membahas peluang swasta dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sektor swasta pun juga diharapkan dapat berkontribusi bagi perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun telah menyampaikan Pengantar dan Keterangan Pemerintah atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun Anggaran 2018. Hal ini disampaikan pada bulan Mei lalu dalam Sidang Paripurna DPR RI.
Berikut adalah asumsi makro pada RAPBN tahun 2018 seperti yang disampaikan oleh Sri Mulyani pada Mei lalu:
1. Pertumbuhan ekonomi: 5,4%-6,1%
2. Inflasi: 3,5% plus minus 1%
3. Nilai Tukar Rupiah: Rp13.500-Rp13.800 per USD
4. Suku Bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan: 4,8%-5,6%
5. Asumsi Harga Minyak: USD45 - USD60 per barel
6. Lifting Minyak: 771-815 ribu barel per hari
7. Lifting Gas: 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari.
Sementara itu, setelah melalui serangkaian pembahasan, asumsi makro dalam RAPBN 2018 adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi: 5,2%-5,6%
2. Inflasi: 2,5%-4,5%
3. Nilai Tukar Rupiah: Rp13.300-Rp13.500 per USD
4. Suku Bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan: 4,8%-5,6%
5. Pengangguran: 5% - 5,3%
6. Kemiskinan: 9,5%-10%
7. Gini rasio: 0,38
(Rizkie Fauzian)