"Sekarang kita perkirakan sekira 4%, tahun depan 3,5% itu seperti rencana kita, 3,5% itu menuju inflasi rendah dan stabil. Saya lihat asumsi lain juga baik dan betul-betul mengarah kepada postur yang sehat," ungkapnya.
Khususnya untuk pertumbuhan ekonomi, hal ini pun akan kembali dibahas dengan DPR RI. Namun, menurut Agus, secara umum target pertumbuhan ekonomi ini telah sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia. Kendati demikian, BI memprediksi ekonomi Indonesia pada 2018 mencapai 5,3% atau lebih rendah dibandingkan target pemerintah sebesar 5,4%.
"Saya kalau terkait pertumbuhan ekonomi memahami pemerintah akan upayakan maksimum pertumbuhan ekonominya, dan pertumbuhan ekonominya kan di saat lalu antara 5,2%-5,6%. Itu di kisaran 5,4% dan kalau pemerintah sampaikan di 5,4% itu sesuatu yang dapat dipahami karena semuanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. BI nanti pada saat pembahasan di DPR kita sampaikan, kita masih melihat itu di 5,1%-5,5%. Jadi kalau tengahnya itu di kisaran 5,3%, tapi nanti kita bisa bicarakan," ungkapnya.
Pada 2018, pemerintah juga mematok defisit anggaran sebesar 2,19%. Target ini pun lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar 2,67%.
Baca Juga:
"Dan itu secara bertahap akan membuat fiskal yang lebih sehat. Dan untuk primary balance-nya yang tadinya di kisaran di atas Rp100 triliun itu nanti akan di bawah itu. Dan akan membuat kesehatan fiskal yang baik," ungkapnya.