JAKARTA - Tata ketenagakerjaan di dalam negeri terus dibenahi. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus mencari caranya di tengah tantangan saat ini.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, pekerja sekarang yang dibutuhkan tidak hanya bisa bekerja dengan baik, tapi juga kreatif dan inovatif. Artinya, di era kemajuan teknologi dan sebagainya saat ini, pekerja harus memiliki keahlian yang mencukupi.
"Kita mendorong agar ada keterlibatanan dunia usaha untuk bisa mewujudkan program CSR dalam bentuk nyata. Salah satu dengan meningkatkan kompetensi tenaga kerja," tuturnya di Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Baca Juga: Pacu Kualitas Tenaga Kerja, Pendidikan Vokasi Raih Kucuran Rp6 Triliun Tahun Depan
Jika melihat dari angkatan kerja di Indonesia, jumlah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan keahliannya (miss match) ternyata cukup tinggi atau sebesar 37%. Belum lagi, dari 131 juta angkatan kerja, 60% merupakan tamatan SD dan SMP.