YOGYAKARTA - Menteri Perencana Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, acara Islamic Finance Conference yang dilakukan oleh Kemenkeu sangat baik. Hal ini karena untuk mengurangi kemiskin dan ketimpangan yang ada di Indonesia.
Menurut Bambang dalam forum seperti ini bisa didiskusikan dan dibahas mengenai apa saja yang berpotensi dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi syaraiah di Indonesia. Di antaranya ia melihat yakni dengan zakat dan wakaf.
"Kita ingin zakat itu bermanfaat untuk orang miskin dan sangat bermanfaat untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia," ungkapnya di Hotel Royal Ambaraukmo, Yogyakarta, Kamis (24/8/2017).
Baca Juga: Berantas Kemiskinan, Sri Mulyani: Pengelolaan Zakat di RI Belum Optimal
Lanjut, Bambang, yang bisa lebih digali saat ini adalah zakat yang potensinya besar untuk bisa dimanfaatkan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan di RI. Sehingga reformasi zakat harus terus menjadi fokus pemerintah saat ini, agar masyarakat bisa mengerti bahwa zakat tidak hanya dibayarkan saat bulan Ramadan saja tetapi juga ada zakat maal atau harta.
"Kalau zakat sudah lebih mudah dibayarkan, yang paling penting orang yang kasih zakat ada transparansi. Kalau lebih besar ini akan menuntut orang ini untuk meminta transparansi," jelasnya.
Baca Juga: Luar Biasa! Baznas Targetkan Penerimaan Zakat Capai Rp6 Triliun
Lebih lanjut dirinya memaparkan bahwa zakat bisa juga dimanajemen untuk lebih produktif sehingga memberikan manfaat untuk mengurangi permasalah kemiskinan dan kesenjangan di Indonesia.
"Zakat ingin kita manfaatkan untuk support kegiatan yang sudah jalan dengan APBN. Dengan dana APBN pemerintah dan zakat, kemiskinan akan lebih cepat berkurang daripada kita hanya bergantung pada APBN dan zakat punya program sendiri yang tidak selalu sama dengan program pemerintah," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)