Sebelum Produksi, Menperin dan Sri Mulyani Bakal Bahas Insentif Mobil Listrik

Antara, Jurnalis
Senin 28 Agustus 2017 17:34 WIB
Foto Menperin (Dedy/Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartato menjelaskan rencana produksi kendaraan beremisi karbon rendah yakni mobil hybrid dan listrik menunggu pembahasan tentang insentif bea masuk dengan Kementerian Keuangan.

Airlangga mengatakan, pihaknya mendorong produksi pengembangan mobil hybrid dan listrik melalui insentif bea masuk dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang lebih rendah dari otomotif biasa.

"Kita akan dorong berbasis pada bea masuknya. Kan basisnya kilowatt dan km per liter, jadi targetnya di atas 30 km per liter untuk yang hibrida. Yang mobil listrik akan kita permudah khusus untuk PPnBM, bea masuk maupun bea impor. Angkanya akan kita bahas segera," katanya di Jakarta, Senin (28/8/2017).

Baca Juga: Ngadu Hemat, Mobil Listrik Juaranya! Begini Penjelasan KESDM

Airlangga menjelaskan rencana produksi mobil hybrid dan listrik segera dilakukan setelah pembahasan insentif tersebut selesai dengan Kementerian Keuangan.

Kemenperin juga memberikan tiga skema pabrik mobil hybrid dan listrik di Indonesia, yakni dalam bentuk incomplete knocked down (IKD), completely knocked down (CKD) dan completely built up (CBU).

"Di awal berbasis CBU karena itu untuk prototiping dan tes pasar. Kedua tentu berbasis CKD. Jumlah lokal konten dari industri berbasis listrik itu berbeda dengan motor engine biasa karena supliernya jauh lebih sedikit dan mesinnya lebih sederhana," kata dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya