MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Ketegangan geopolitik kembali terjadi akibat ulah Korea Utara (Korut) menembakkan rudal ke Samudera Pasifik atau di lepas pantai Pulau Hokkaido. Diperkirakan investor akan cenderung menahan diri untuk membeli saham.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, pelaku pasar akan menunggu waktu dan mencermati situasi serta kondisi yang kian memanas sejak Korea Utara memutuskan untuk meluncurkan rudal miliknya.
Baca Juga: Waduh, Rudal Korut Bikin Investor Keluar Pasar Saham!
Ketika rasa aman mulai dirasa oleh investor, diperkirakan mereka akan kembali melakukan aktivitas pasar seperti sedia kala. Dengan kata lain, investor yang semula menahan diri untuk membeli saham bahkan cenderung mencari instrumen investasi yang lebih aman, ketika pasar saham tak lagi terkena sentimen negatif maka mereka akan kembali mengamankan dananya di saham.
"iya, (investor) menunggu sentimen yang ada lebih kondusif," katanya ketika dihubungi Okezone di Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Baca Juga: Rudal Korut Meluncur, Aksi Jual Saham Dikhawatirkan Tak Terbendung
Ketika ditanya saham emiten di sektor apa yang paling terdampak dari mengudaranya rudal milik Korea Utara, kata dia tak ada satu sektor yang paling terdampak secara signifikan. Menurut dia sentimen negatif ini bakal berpengaruh secara merata.
"Dan kebetulan sentimen yang ada kali ini cenderung negatif. 1-2 minggu terakhir lebih banyak sentimen negatifnya. Peluncuran rudal Korea Utara, sebelumnya pidato Gubernur The Fed Janet Yellen yang ternyata tidak berikan suatu yang baru untuk pelaku pasar sehingga pasar merespons negatif," terangnya lagi.
Baca Juga: Di Tengah Tekanan Rudal Korut, Instrumen Surat Utang Paling Aman?
"Dengan adanya berita negatif itu pelaku pasar enggak terlalu nyaman untuk berada di pasar jadi mereka lebih amankan posisi dan masuk instrumen lain yang lebih aman atau mereka wait and see tidak melakukan tindakan apapun. Kalau investor mau masuk tunggu timing-nya dulu kan," tandanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)