JAKARTA - Selama satu bulan 52 orang peserta digembleng dalam pelatihan Sistem Resi Gudang (SRG) yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Mereka datang dari 13 daerah di Indonesia, antara lain Toli-toli, Wonogiri, Kediri, Lampung, Kupang dan Pasaman Barat. Para pesertanya adalah pengurus Koperasi, Perusahaan Daerah dan Perusahaan Swasta, terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok manajerial dan kelompok teknis yang masing-masing dilatih selama 2 minggu.
“Ini merupakan terobosan baru yang kami lakukan dalam menciptakan SDM calon pengelola gudang yang memiliki kompetensi sekaligus mengatasi keterbatasan kelembagaan pengelolaan gudang SRG di daerah,” ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditi (PLK) Bappebti Retno Rukmawati dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Dibandingkan dengan pelatihan sebelumnya Pelatihan Bimbingan Teknis Calon Pengelola Gudang SRG kali ini memang berbeda, baik dari segi waktu maupun materi pelatihan. Para peserta yang nantinya akan menjadi pengelola gudang SRG tidak hanya dilatih di dalam kelas, tapi juga belajar di lapangan di gudang SRG Cianjur, Jawa Barat, yang merupakan salah satu pengelola gudang SRG terbaik di Indonesia.
“Usai pelatihan ini mereka harus sudah bisa menerbitkan Resi Gudang,” tambah Retno mengenai target yang ingin dicapai dari pelatihan ini.
Bappebti memang lebih serius menggarap Sistem Resi Gudang (SRG) karena manfaat besar dari sistem ini, tidak hanya meningkatkan nilai jual komoditi petani tapi SRG ini juga mendorong petani untuk bersikap dan bertindak sebagai seorang pebisnis. Melalui pelatihan intensif seperti ini Bappebti menginginkan para pengelola gudang SRG di berbagai daerah menjadi lebih profesional.
“Target kami setelah pelatihan selesai adalah segera menerbitkan Resi Gudang dan kami akan lakukan hal itu pada akhir Oktober mendatang. Kami yakin bisa karena bank di daerah kami sudah mendukung, begitu juga pihak-pihak terkait lainnya. Malah sekarang kami diburu-buru untuk terbitkan Resi Gudang,” ujar Hendra Jaya, peserta dari KUD Anuta Karya, Toli-toli, Sulawesi Tengah.