Cara Unik Menteri Darmin Dorong Perusahaan Sekuritisasi

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 20 September 2017 11:36 WIB
Foto: Feby/Okezone
Share :

JAKARTA - Sekuritisasi aset adalah salah satu instrumen di pasar modal yang dinilai efektif. Dengan mengkonversi aset masa depan menjadi surat berharga dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA). 

Selain menambah likuiditas pasar modal, melalui penerbitan KIK EBA, perusahaan dapat mengantongi dana di awal sebagai modal pengembangan proyek perusahaan. Kendati demikian, belum banyak perusahaan yang rela melakukan sekuritisasi aset.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perlu keberanian melakukan sekuritisasi aset. Pasalnya, mereka harus merelakan aliran uang dari aset mereka yang disekuritisasi jatuh ke tangan investor.

"Perlu keberanian, kerelaan untuk bayangkan ada aset sudah menghasilkan tiap bulan banyak kemudian disekuritasi, berbagi dengan pihak lain, bukan kepemilikannya tapi uangnya," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/9/2017). 

Baca juga: Catatkan KIK EBA Jasa Marga, OJK: Kita Dorong Infrastuktur di Pasar Modal

Menteri Darmin pun punya cara unik untuk mendorong perusahaan terutama BUMN untuk melakukan sekuritisasi aset mereka. Caranya, Darmin membandingkan Direktur Utama dua perusahaan yang telah melakukan sekuritisasai aset dimana kedua-duanya adalah perempuan. 

Perdana, PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah melakukan sekuritisasi aset senilai Rp2 triliun. Jasa Marga melakukan sekuritisasi aset atas pendapatan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dalam lima tahun ke depan. 

Setelah jasa Marga, anak usaha, PT PLN (Persero), yaitu PT Indonesia Power juga melakukan sekuritisasi. Pada tahap pertama ini, nilai EBA yang ditawarkan Indonesia Power sebesar Rp4 triliun dengan aset dasar disekuritisasi adalah aset keuangan yang merupakan bagian dari piutang penjualan ketenagalistrikan PLTU SuraIaya 1-4. 

Baca juga: "Pecah Telor", Swasta Juga Diharap Ikut Terbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset

Uniknya, lanjut Menteri Darmin, dua pimpinan perusahaan adalah perempuan. Direktur Utama Jasa Marga adalah Desi Arryani, sedangkan Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani.

Sehingga Darmin mendorong perusahaan lain untuk mengikuti langkah keduanya. Terutama banyak perusahaan yang dipimpin oleh seorang laki-laki.

"Entah kebetulan atau gimana Dirut Jasa Marga itu perempuan, Dirut Indonesia Power juga perempuan. lebih hebat lagi Menteri BUMN perempuan jadi buat saya itu menarik sekali. Memang kalau laki-laki itu cenderung tidak ingin berbagi," canda Darmin. 

Sekadar informasi, penerbitan EBA milik Indonesia Power, ini seiring dengan rencana strategis Indonesia Power, untuk melakukan sekuritisasi EBA sebanyak-banyaknya Rp10 triliun, dan akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun 2018, sebagai salah satu sumber pendanaan mendukung program 35.000 MW. 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya