BPJS Kesehatan Diproyeksi Catat Defisit Rp9 Triliun, Bagaimana Solusinya?

Dedy Afrianto, Jurnalis
Senin 25 September 2017 14:12 WIB
Acara Kemendag (Foto: Dedy Afrianto/Okezone)
Share :

Menurut Bayu, saat ini beberapa upaya efisiensi telah dilakukan. Salah satunya adalah dalam hal regulasi. Hanya saja, butuh upaya lainnya seperti penerbitan surat utang negara untuk membiayai defisit ini.

"Kita bisa menggunakan dengan fasilitas perbankan nantinya," ujarnya.

Tak hanya itu, kenaikan biaya yang berdampak pada kesehatan seperti pada cukai rokok juga dapat digunakan untuk menambal anggaran. Upaya ini juga perlu dilakukan untuk menekan angka penyakit akibat rokok.

"Penyakit katastropik yang dibayar BPJS itu hampir 30%, jadi menyedot uang itu. Penyakit katastropik termasuk hipertensi, jantung, kanker, leukimia, gagal ginjal, stroke dan sebagainya," ujarnya.

Penyakit katastropik, imbuh Bayu, secara total telah menghabiskan dana hingga mencapai Rp20 triliun. Hal inilah yang perlu menjadi catatan khusus bagi pengelolaan program jaminan kesehatan ke depannya.

BPJS juga mencatat adanya potensi fraud atau penipuan dalam klaim penyakit dari pihak pengguna layanan BPJS Kesehatan. Data ini juga diperoleh melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya