BPJS Kesehatan Diproyeksi Catat Defisit Rp9 Triliun, Bagaimana Solusinya?

Dedy Afrianto, Jurnalis
Senin 25 September 2017 14:12 WIB
Acara Kemendag (Foto: Dedy Afrianto/Okezone)
Share :

Potensi dana yang diselamatkan negara pun mencapai Rp3,1 triliun. Pengawasan nantinya harus terus ditingkatkan seiring dengan peningkatan layanan kepada masyarakat.

Hal ini juga berdampak pada besarnya beban yang harus ditanggung oleh BPJS. Bahkan, menurut Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Ardiansyah Parman, defisit BPJS bisa mencapai Rp10 triliun pada tahun ini.

"Ini yang mungkin perlu juga dalam sistem pembayaran iuran, tarif yang dikenakan atau premi yang perlu, walau ada anggaran dari APBN," kata Ardiansyah pada kesempatan yang sama.

Kendati demikian, pelayanan harus tetap ditingkatkan. Rumah sakit diimbau untuk tetap mendahulukan masyarakat yang kritis dan membutuhkan pertolongan dibandingkan keuntungan semata.

BPJS menargetkan 257 juta masyarakat Indonesia terdaftar dalam program jaminan kesehatan pada tahun 2019 mendatang. Rumah Sakit swasta hingga daerah pun juga diharapkan dapat menjadi mitra bagi BPJS.

Saat ini, tercatat 57,8% dari total rumah sakit yang bekerja sama dengan pihak BPJS merupakan rumah sakit swasta. Kerjasama juga dilakukan dengan RSUD sebanyak 33% dan 5,7% lainnya merupakan rumah sakit milik BUMN, RNI, hingga Polri sejumlah sekira 9.000 rumah sakit.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya