Sebelumnya, Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama lalu didorong oleh investasi dan ekspor. Sementara itu, ekonomi Indonesia pada semester kedua tahun ini diproyeksi akan didorong oleh belanja pemerintah hingga investasi asing.
"Dengan alokasi yang lebih tinggi untuk infrastruktur publik dan iklim investasi swasta yang semakin baik serta ekspansi ekonomi yang akan masih berlanjut hingga tahun depan," jelasnya.
Kenaikan investasi swasta juga diprediksi akan meningkat setelah Indonesia mendapatkan peringkat investment grade dari Standard & Poor’s (S&P). Capaian ini diyakini akan meningkatkan kepercayaan investor pada Indonesia.
"S&P telah menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade yang diharapkan akan mempercepat arus modal masuk, termasuk investasi langsung asing," tukasnya.
(Fakhri Rezy)