BALI - Direktur Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Wibowo mengatakan Bali sebagai tujuan pariwisata internasional menyebabkan masyarakat setempat lebih cepat menerima penetrasi sistem pembayaran nontunai.
"Bali dari segi populasi begitu maju dan teredukasi serta masyarakatnya sudah banyak transaksi nontunai," ucap Pungky, Minggu (1/10/2017).
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan untuk mendukung gerakan nontunai di tol di Pulau Dewata itu sejumlah bank telah menjalin kerja sama dengan pengelola tol.
Baca juga:
Catat! Tol Kualanamu-Tebing Tinggi Dapat Segera Diresmikan
Ya Ampun... Pembangunan Tol Palembang-Tanjung Api-Api Molor!
Perbankan itu yakni BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, BPD Bali dan BTN yang sudah menjual masing-masing uang elektronik khususnya uang elektronik tidak terdaftar dengan maksimum saldo mencapai Rp1 juta.
"Kami imbau perbankan memberikan kemudahan untuk mendapatkan uang elektronik dan isi ulangnya," katanya.
Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan perbankan untuk menyediakan petugas khusus di setiap pintu gerbang, bertugas menjual dan mengisi ulang sebagai tahap awal pemberlakuan nontunai.
"Kami imbau semua pengguna jalan sudah membawa uang elektronik dengan saldo cukup. Jika uang elektronik dibawa tetapi saldo kurang, kami ajak perbankan untuk menyediakan sarana 'top up' (isi ulang) di lokasi sebelum masuki tol," ucapnya.
Tito lebih lanjut menambahkan seluruh gardu tol di tiga gerbang Tol Bali Mandara sebanyak 20 unit gardu sudah 100 persen otomatis melayani pembayaran nontunai.
Baca juga:
Mantap! Gunakan Lahan PTPN, Padang-Bukittinggi Bakal Tersambung Tol
Hingga 28 September 2017, lanjut Tito tingkat penggunaan uang elektronik di jalan bebas hambatan pertama di Indonesia dibangun di atas perairan itu mencapai 44%.
"Kami harapkan dalam beberapa hari mendatang penetrasi sudah 90%," ucapnya.
(Widi Agustian)