"Kalau kita lihat bisnis bus baik, belum ada imbas online, karena semua orang masih butuh, pabrik masih butuh angkutan karyawan, pariwisata juga baik. Jadi bisnis bus prospeknya masih baik," kata dia di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Baca Juga: Bos Taksi Express Blak-blakan soal PHK 250 Karyawan: Itu untuk Efisiensi
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa transportasi untuk kebutuhan wisata mampu memberikan revenue (pendapatan) bagi perusahaan yang menjanjikan. Hanya saja, pendapatan itu tergantung dengan musim liburan.
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa pariwisata sangat tergantung siklus. Saat musim liburan pariwisata baik, tapi kalau anak sekolahan tidak libur, tidak banyak hari besar, pasti berkurang (revenue). Jadi kita harus balance antara angkut pariwisata dan karyawan. Dua-duanya potensial," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)