Dia melanjutkan, saat ini DEN tengah mendiskusikan rencana swap tersebut bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian serta Kementerian ESDM. "Karena itu menguntungkan kita juga kalau itu bisa dilakukan," jelas dia.
Menurut Rinaldy, selain swap ada insentif dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sehingga etanol bisa dikemabangkan di dalam negeri. Dia khawatir jika nanti ada produsen yang ingin mengembangkan bioetanol, maka pengenaan pajaknya akan disamakan dengan etanol yang diperuntukan untuk makanan.
"Kalau etanol yang food grade kan seharusnya tidak sama dengan fuel grade pajak masuknya. Yang begini-begini kita diskusikan," ujarnya.
Baca Juga: Harga Bioetanol Lebih Mahal dari Pertamax, DEN Minta Insentif ke Sri Mulyani
Sekadar informasi, dalam sidang ke-23 Dewan Energi Nasional (DEN) penerapan bioetanol sebagai bahan bakar terbarukan masih dalam kajian. Meski demikian ada sejumlah cara yang akan dilakukan guna merealisasikan bioetanol ini.
(Martin Bagya Kertiyasa)