JAKARTA - Total investasi energi baru terbarukan (EBT) hingga Oktober 2017 mencapai Rp11,74 triliun.
Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan selama ini pemerintah terus mendorong investasi di sektor EBT melalui berbagai cara.
"Upaya kita sudah maksimum, kita sudah lakukan pemangkasan perizinan untuk memudahkan investor masuk ke Indonesia," ujar Rida di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Selain itu, pemerintah juga mendorong investasi melalui insentif fiskal. Sehingga, total nilai investasi pun tiap tahunnya meningkat, tahun 2014 nilainya berkisar Rp8,63 triliun, lalu meningkat pada tahun 2015 hingga Rp13,96 triliun hingga kahirnya mencapai Rp21,25 triliun di tahun 2016.
Di sisi lain, Rida juga mengungkapkan bahwa sektor EBT telah menyumbang penerimaan negara sebesar Rp530 miliar, tidak termasuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Namun,sumbangan ini menurun dibandingkan dengan total sumbangan EBT tahun 2016 yaitu sebanyak Rp930 miliar yang merupakan sumbangan EBT tertinggi ke penerimaan negara selama empat tahun terakhir.
"Hingga Oktober 2017, EBT telah menyumbang Rp530 miliar kepada penerimaan negara, ini di luar pajak. Kalau untuk pajak adanya di Kementerian Keuangan,"kata dia.
Sumber penerimaan tersebut disumbang dari iuran tetap eksplorasi, iuran tetap produksi, royalti produksi, dan bonus produksi panas bumi.
(Dani Jumadil Akhir)