JAKARTA - Pemerintah resmi meniadakan pembayaran tunai di seluruh gerbang tol di Indonesia. Artinya, hari ini para pengguna jalan tol wajib menggunakan uang elektronik di setiap transaksi gerbang tol.
Meski begitu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono mengatakan masih ada satu gerbang tol hybrid pada setiap ruas tol. Gerbang tol hybrid ini, nantinya juga bisa menerima pembayaran dengan menggunakan uang tunai.
Langkah pengadaan gerbang tol hybrid tersebut dilakukan sejalan dengan pembayaran tol cash menuju cashless. Pasalnya, untuk mengubah mindset dan kebiasaan seseorang butuh waktu yang cukup lama.
Baca juga: Besok 100% Nontunai, Menteri Basuki: Hanya 1 Gerbang Tol yang Bisa Cash
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat hingga 24 Oktober 2017 penggunaan uang elektronik (e-money) di gerbang tol sudah mencapai 91% secara nasional. Oleh sebab itu, BPJT yakin hari ini pembayaran tol nontunai bisa mencapai 100% sesuai target awal Pemerintah.
Adapun komposisi dari pembayaran gerbang tol non-tunai hingga 24 Oktober di jalan tol luar pulau Jawa mencapai 73% dan Jawa non Jabodetabek capai 86%.
Baca juga: Di Balik Gerakan Nontunai di Jalan Tol, Ternyata Ada Alasan Tersembunyi
Selain itu, BPJT juga meminta agar masyarakat memprioritaskan pembayaran secara nontunai guna mengurangi waktu antrean kendaraan. Keberadaan mesin hibrid ini untuk penanganan kejadian-kejadian tak terduga saat pembayaran tol, misalnya untuk pengguna jasa tol yang baru pertama kali menggunakan uang elektronik.
BPJT pun akan meminta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk tetap menggencarkan sosialisasi pembayaran secara nontunai. BPJT juga akan terus mengevaluasi langkah pemberian "kompensasi" masih adanya gardu pembayaran tunai tersebut.
(Martin Bagya Kertiyasa)