Simak! Ini Rencana Matang Tarif Angkutan di Jakarta Rp5.000

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 07 November 2017 10:47 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

Jika tarif Rp5.000 sekali perjalanan diberlakukan, dia yakin subsidi tidak akan membengkak lantaran PT Transportasi Jakarta memiliki pungutan tarif dan penggunaan aset halte atau jembatan penyeberangan orang (JPO) yang bisa menjadi pendanaan dari iklan.

“Sesuai peraturan gubernur, kami memberikan waktu 12 bulan agar operator eksisting mau bergabung. Kalau terus menunggu, ya sampai lima tahun enggak selesai. Kami mohon maaf apabila dalam waktu 12 bulan tidak bergabung, kami akan meninggalkannya dengan pengadaan bus sendiri oleh PT Transportasi Jakarta,” ungkapnya.

Menurut Masdes, setidaknya ditargetkan seluruh integrasi moda angkutan jalan hingga permukiman dapat selesai pada tahun ketiga kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno. “Program ini tidak bisa 1-2 bulan. Ok Otrip butuh armada sedikitnya 9.000-10.000 unit. Sekarang baru sekitar 2.000. Trayek juga harus disesuaikan,” katanya.

Sambil menunggu kerja sama dengan operator eksisting, Dishub tengah melakukan restrukturisasi trayek yang berhimpit atau tumpang tindih atau beroperasi pada kelas jalan utama di atas 30%.

Angkutan yang trayeknya berhimpit dengan bus rapid transit (BRT), bus sedang, atau sesama bus kecil dan tidak sesuai kelas jalan akan dicabut izin trayeknya, kemudian di-rerouting atau dipindahkan untuk melayani kelas jalan yang lebih rendah sesuai struktur trayek bus kecil sebagai angkutan pengumpan.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengaku siap menyambut program Ok Otrip demi melayani perjalanan penumpang, apalagi dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) perihal fasilitas pendingin angkutan umum harus dilakukan Februari 2018.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya