SUKABUMI - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan mulai fokus kepada pembangunan konektivitas di selatan Jawa seperti di Sukabumi. Hal itu disampaikan Menhub dalam acara dialog Sinergitas Membangun Bangsa dengan tema "Merangkai Konektivitas Selatan Jawa" di Gedung Djuang 45 ,Sukabumi.
Turut hadir pula Wali Kota Sukabum Achmad Fahmi dan Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Dalam acara dialog itu juga diikuti sekitar 500 orang perwakilan dari kalangan mahasiswa, akademisi, serta pejabat terkait.
Menurut Budi, setidaknya ada sekitar tiga infrastruktur yang akan dibangun untuk meningkatkan konektivitas di Sukabumi. Adapun ketiga infrastruktur tersebut yaitu jalan tol selatan Jawa, kereta api Double track Sukabumi-Bogor dan juga Bandar Udara baru.
"Saat idul Adha sudah disetujui oleh Presiden akan ada tiga infrastruktur yang akan dibangun di Sukabumi. Yang pertama jalan tol yang akan dibangun Waskita Karya, kedua Double track Bogor-Sukabumi dilanjut ke Bandung. Dan ketiga sekarang kita sedang cari Bandara," ujarnya dalam acara dialog Sinergitas Membangun Bangsa dengan tema "Merangkai Konektivitas Selatan Jawa" di Gedung Djuang 45 ,Sukabumi, Selasa (7/11/2017).
Baca juga: Jadi Kota Spesial bagi Jokowi, Menhub: Infrastruktur Sukabumi Harus Maju
Menurut Budi, Sukabumi merupakan salah satu daerah yang spesial di selatan Jawa. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo mengamanahkan dirinya bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono untuk membangun konektivas baru.
"Sukabumi ini spesial oleh karenanya bapak Jokowi saat itu datang kesini dan mengamanahkan sesuatu agar Sukabumi harus maju dengan infrastruktur baru," ucapnya.
Menurutnya, pembangunan konektivitas di Sukabumi harus sesegera mungkin dilakukan. Hal tersebut agar tidak ada ketimpangan pembangunan antara daerah selatan dan Utara Jawa.
"Pembangunan. Kita hanya memperhatikan trek yang mana sudah penuh. Karena selama ini kita lupa ada Jawa bagian selatan yang tempat-tempat yang indah yang orang-orangnya dinamis dan peramah. Oleh karenanya membangun Selatan Jawa adalah suatu langkah yang kongkrit," jelasnya.
(Rizkie Fauzian)