JAKARTA - Pemerintah saat ini menghadapi tantangan dengan maraknya pembangunan infrastruktur dengan skala besar. Infrastruktur skala besar harus didukung dengan kesipan industri konstruksi dan kesiapan rantai pasok konstruksi sumber daya konstruksi.
Dalam rangka memenuhi langkah tersebut, pemerintah menyelenggarakan event Indonesia Infrastructure Week 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Ajang konstruksi tahunan yang bertemakan “Era Baru Industri Konstruksi Indonesia digelar pada tanggal 8 hingga 10 November 2017.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional(PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro hari ini membuka acara Indonesia Infrastructure Week 2017. Menteri Bambang didampingi oleh Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani.
"Dengan mengucapkan bismillah Indonesia infrastruktur week resmi saya buka," ujar Menteri Bambang saat membuka acara Indonesia Infrastructure Week 2017, di Jakarta Convention Center 207, Jakarta, Rabu (8/10/2017).
Menurut Bambang, dirinya mengaku bahagia dengan terselenggaranya acara ini secara rutin. Karena dengan acara ini, bisa mengundang swasta untuk membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur.
"Kami sambut gembira kontinyu Kadin atas diselenggarakannya acara ini, tiap tahun peserta bertambah makin tinggi peran swasta bangun infrastruktur," jelasnya.
Sementara itu, PLT Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan ajang ini juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan daya saing infrastruktur Indonesia di kancah dunia. Karena dengan ajang ini, para stekholder konstruksi dalam negeri bisa ikut belajar kepada pemain konstruksi dari berbagai negara di seluruh dunia.
“Kita menyadari sepenuhnya bahwa infrastruktur yang andal merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Oleh karena itu, segenap upaya akan kita curahkan terus menerus dalam upaya membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain yang telah lebih maju infrastrukturnya.”jelas Danis.
Sebagai informasi, Peserta pameran yang berpartisipasi terdiri dari 222 stand yang berasal dari berbagai negara seperti Jerman, Malaysia, Singapura, Iran, Korea, dan sebagainya. Konstruksi Indonesia 2017 dan The Big 5 Construct Indonesia 2017 di helat bersamaan dengan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017. Hal ini menjadikan ajang tersebut sebagai salah satu pameran dan konferensi konstruksi infrastruktur terbesar di tanah air.
Dalam acara ini juga beriringan dengan lahirnya Undang-undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017, hadir membawa harapan baru untuk mendukung percepatan pembangunan Infrastruktur. Melalui Undang-undang ini, sektor jasa konstruksi digiring ke arah baru yaitu penguatan stakeholder Jasa Konstruksi terutama rantai pasok Industri Konstruksi dan Usaha Penyediaan Bangunan
(Rizkie Fauzian)