JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan pemerintah agar tidak salah dalam memformulasikan kebijakan terkait melambatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat atau pelemahan daya beli.
"Memang pertama, pemerintah harus mau akui dan paham betul apa penyakit ekonomi kita supaya kebijakan yang diambil bisa tepat sasaran," kata Peneliti Indef Ahmad Heri Firdaus dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Baca juga: Ekonomi RI Kuartal III Membaik, BI: Ditopang Harga Komoditas Tinggi
Konsumsi rumah tangga, kata Heri, merupakan salah satu tulang punggung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka sudah selayaknya persoalan melambatnya daya beli segera ditangani. Sebab bila tidak, akan sulit buat pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor lain yang juga belum optimal.
"Jika salah mendiagnosa maka kebijakan yang diambil tidak tepat sasaran. Jadi harus paham betul masalah ekonomi sekarang. Udah terlihat beberapa bulan lalu kalau pemerintah belum mau akui konsumsi kita melambat, sekarang diakui juga. Ke depan mudan-mudahan kebijakan makin tepat sasaran," paparnya.