BOGOR - Masih banyak utilitas milik PT PLN (Persero) di Jalur Bogor-Tangerang, tepatnya di Jalan Raya Sholeh Iskandar, Kota Bogor, yang hingga kini belum direlokasi dinilai menghambat proses penyelesaian pembangunan tol Bogor Ring Road (BORR) seksi IIB mencakup Kedungbadak-Yasmin.
Beberapa utilitas tiang listrik saluran udara tegangan menengah (SUTM) di sekitar lokasi proyek tol BORR selain menghambat proses percepatan pembangunan konstruksi proyek strategis nasional ini, juga memperparah kemacetan di ruas Jalan Raya Sholeh Iskandar dan KHR Abdullah bin Nuh.
Kebijakan rekayasa lalu lintas berupa jalur ganda berlawanan arah atau contra flow yang diberlakukan selama sepekan sejak kemarin sore ini merupakan solusi kemacetan akibat penyempitan karena utilitas milik PLN belum direlokasi.
Kondisi ini membuat PT Wijaya Karya (Wika) Tbk selaku pelaksana proyek tol BORR terpaksa mengusulkan contra flow kepada Polresta Bogor Kota dan Dishub Kota Bogor untuk menghindari kemacetan parah di kawasan yang memang hampir setiap hari mengalami kemacetan.
”Sekarang lokasi terjadi kemacetan itu untuk kendaraan dari arah Parung ke Bogor, tepatnya mulai di Simpang Yasmin hingga SPBU, karena masih ada utilitas tiang listrik milik PLN di beberapa titik, membuat kendaraan melaju perlahan, bahkan zig-zag. Di situlah sebetulnya yang menjadi sumber kemacetan," kata manajer proyek konstruksi tol BORR seksi IIB PT Wika Tbk Aries Fahkrizal kemarin.