Sementara itu, Christa Briliantina, 30, mengatakan, mengaku baru pertama kali mencoba bus Premium ini. Ia mengetahui bus ini dari Instagram. Menurut pegawai BPK ini, meski baru pertama kali, ia sudah terkesan dengan kondisi bus yang bersih dan fasilitas bus yang lengkap sehingga sangat cocok untuk pegawai kantoran.
“Kalau targetnya penggunaan mobil dan bus ini bisa lebih cepat, saya rasa akan banyak peminatnya, apalagi jika terus disosialisasikan,” paparnya.
Sementara itu, Pemkot Bogor dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengklaim uji coba pengoperasian bus Premium (Transjabodetabek) jurusan Bogor-Jakarta yang berlangsung sejak akhir Oktober hingga saat ini berhasil memindahkan pengendara mobil pribadi ke angkutan massal.
Pasalnya, selama uji coba berlangsung jumlah penumpang yang disinyalir kalangan menengah ke atas sesuai sasaran dioperasikannya bus bertarif Rp35.000 ini terus mengalami peningkatan.
Wali Kota Bogor Bima Arya, saat menggelar evaluasi uji coba Bus Transjabodetabek Premium bersama BPTJ di Balaikota Bogor, pekan lalu, menuturkan sejak dioperasikan akhir Oktober lalu perkembangan penggunaan Bus Transjabodetabek Premium Bogor Jakarta mengalami peningkatan yang sangat baik. “Bahkan, grafik peningkatannya mencapai 50% lebih banyak penggunanya dibandingkan bus Premiun Bekasi- Senayan,” katanya.
Bima menyampaikan dalam evaluasi dengan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, ada tiga hal yang dibahas.