"Dulu kenceng (peredaran uang asing) di daerah perbatasan, tapi sekarang mulai bagus setelah didukung dengan fasilitas-fasilitas perbatasan. Sekarang ada money changer, ATM jadi orang yang datang dari negara lain masuk ke Indonesia harus menukar sebelum belanja," jelasnya.
Tak puas sampai situ, BI terus melakukan berbagai macam usaha, salah satunya dengan melakukan pendistribusian uang rupiah di wilayah-wilayah perbatasan dan pulau terpencil Indonesia. Untuk pendistribusian, dirinya menggandeng Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk mengamankan dan menjangkau pulau-pulau terpencil tersebut.
Baca juga: Banyak Pulau Kecil Tak Terakses, BI Catat Peredaran Rupiah di Indonesia Capai Rp600 Triliun
"Kita mengetahui tugas BI mengedarkan uang (rupiah) dalam jumlah cukup, pecahan tepat dan kualitas baik. Kita butuh dukungan Polri untuk bisa menjangkau 17 ribu pulau se- indonesia,. Karena rupiah harus berdaulat dipilah-pilah tersebut, kita tidak menginginkan rupiah di perbatasan ada uang negara asing," jelasnya.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) bersama bersama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hari ini melakukan penandatangan kerja sama (PKS) di Markas Komando (Mako) Polisi Air dan Udara (Polairud), Jakarta. Perjanjian tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaedi dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Polisi (Komjenpol) Moechgiyarto.
(Rizkie Fauzian)