"Penggunaan pajak untuk memacu pertumbuhan ekonomi seperti pedang bermata dua. Satu sisi akan membantu pemerintah mingkatkan pembiayaan untuk pembangunan , sisi lain menimbulkan kekhawatiran pihak swasta yang berujung pada penurunan investasi bahkan konsumsi swasta," ujarnya.
Baca Juga: Lebih Rendah dari Target, Pertumbuhan Ekonomi 2018 Diprediksi 5,3%
Senada, Ekonom Core Muhammad Faisal menyatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama ekonomi domestik masih akan tertahan pada level 4,95%-5% sedikit lebih baik dibanding tahun ini yang diperkirakan maksimum hanya mencapai 4,95%. "Konsumsi golongan menengah ke bawah diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibanding golongan atas," ujarnya.
Dia menilai, kondisi ini disebabkan kampanye pilkada dan pemilu akan meningkatkan belanja masyarakat yang terlibat dalam peseta demokrasi tersebut. Selain itu peningkatan belanja bantuan sosial baik yang bersumber dari APBN atau APBD akan mengalami peningkatan imbas dari menjelang Pilkada dan Pilpres.
(Martin Bagya Kertiyasa)