SEMARANG - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menambah enam Laboratorium baru, yakni tiga laboratorium fisik dan tiga laboratorium mobile yang diresmikan hari ini. Peresmian langsung dilakukan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi di Kantor Bea Cukai, Tanjung Emas, Semarang.
Heru mengatakan, sebelumnya, laboratorium Bea Cukai hanya ada tiga yang berada di kota besar seperti di Medan, Jakarta dan Surabaya. Laboratorium ini nantinya akan dipergunakan sebagai laboratorium satelit dari Balai Pengujian dan Identifikasi Barang (BPIB).
Baca Juga: Apa Bisa Target Rp189 Triliun Tercapai, Dirjen Bea Cukai: Optimis Dong!
"Laboratorium sebenarnya bagian dari kegiatan kita. Kuncinya untuk identifikasi barang impor atau jenis barang yang dimintakan pemeriksaan kepada Bea Cukai. Kami harus akui bahwa sebelum ini lab kita ada di 3 kota besar, Medan, Jakarta, Surabaya karena memang tadinya cukup di 3 itu," ungkap Heru di Tanjung Emas, Semarang, Senin (18/12/2017).
Adapun 3 laboratorium fisik yang diresmikan adalah, laboratorium yang didirikan di Tanjung Emas, Merak dan Bandar Lampung. Ketiga laboratorium satelit dan mobile tersebut diyakini dapat mempercepat pelayanan terhadap pengujian dan identifikasi barang ekspor impor.
Baca Juga: Penerimaan Bea Cukai Capai Rp132 Triliun, Apa Sri Mulyani Puas?
Menurut Heru, dengan penambahan laboratorium ini maka proses identifikasi barang (IB) akan lebih cepat dan bahkan bisa menghemat waktu hingga 5 hari. Pasalnya sebelum ini, setiap ada barang yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Emas untuk keperluan pemeriksaan harus dibawa ke Surabaya dan itu memakan waktu lama.