JAKARTA - Pemerintah memastikan tidak ada pemindahan lokasi penyelenggaraan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (Bank Dunia) pada Oktober 2018. Meskipun beberapa waktu lalu aktivitas Gunung Agung di Bali kembali meningkat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian pemerintah di 2018 di antaranya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 171 daerah, Asian Games dan pertemuan tahunan IMF-WB 2017.
Terkait dengan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, suasana Gunung Agung disampaikan bahwa aktivitasnya mempengaruhi sekitar radius 10 kilometer (km). Artinya, semua orang yang sebelumnya mengubah destinasi akhir tahunnya diharapkan segera kembali.
Baca Juga: Gunung Agung Kembali 'Batuk', Sri Mulyani Sebut Belum Pengaruhi Rencana Pergelaran IMF-WB
"Saya sarankan untuk tetap ke Bali. Saya dapat jaminan aman," ujarnya, di Aula Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Senada dengan hal tersebut, sebelumnya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, meski Gunung Agung, Bali berstatus awas, pemerintah takkan memindahkan lokasi penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
Dia menyatakan, saat ini status awas Gunung Agung hanya berada di dalam radius 10 km dari puncak gunung. Sehingga ini tak akan mengganggu kegiatan pariwisata maupun persiapan kegiatan internasional IMF-World Bank.
Baca Juga: Menko Luhut: Status Awas Gunung Agung Tak Jadi Alasan Pertemuan IMF-World Bank Dipindah
"Tidak ada alasan untuk kami memindahkan IMF-World Bank walau dengan status (Gunung Agung) seperti sekarang ini," ujarnya.
menyatakan saat ini status awas Gunung Agung hanya berada di dalam radius 10 kilometer dari puncak gunung. Sehingga hal ini tak akan menggangu kegiatan pariwisata maupun persiapan kegiatan internasional IMF-Worldbank.
"Tidak ada alasan untuk kami memindahkan IMF-World Bank walau dengan status (Gunung Agung) seperti sekarang ini," ujar Luhut usai rapat kooordinasi mengenai perkembangan aktivitas Gunung Agung di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, (15/12/2017).
Baca Juga: Status Gunung Agung Masih Awas, Kemenkeu Tidak Siapkan Skenario Pindahkan Acara IMF-World Bank
Lanjut Luhut, selain hasil paparan vulkanologis yang menyatakan status awas hanya pada radius 10 kilometer, ramalan cuaca juga mendorong tingkat kemanan Bali dari dampak letusan Gunung Agung.
"Dari hasil paparan vulkanologis statusnya Gunung Agung tetap di awas tapi hanya di radius 10 kilometer paling jauh itu. Sisanya seluruh Bali itu normal dan juga diperkuat oleh ramalan cuaca, kalau pun ada ledakan-ledakan kecil arah angin cenderung ke timur jadi lapangan terbang itu relatif akan aman. Kalau pun ada," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)