BI Dorong Implementasi Cetak Biru Ekonomi Syariah

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 03 Januari 2018 11:12 WIB
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus mendorong koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mengimplementasikan cetak biru atau blue print ekonomi dan keuangan syariah yang telah diluncurkan.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, terdapat tiga fokus yang akan dilakukan otoritas, yakni pertama, pendalaman pasar keuangan syariah dan penguatan keuangan syariah untuk pembiayaan. Kedua, pemberdayaan ekonomi syariah dan ketiga penguatan riset, asesmen, dan edukasi. Dalam pendalam pasar syariah, kata Perry, terdapat instrumen, yakni penerbitan ketentuan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) Syariah, penerbitan instrumen keuangan syariah berbasis wakaf, serta penerbitan instrumen sukuk berbasis wakaf dan pembiayaan berbasis ISF.

Baca Juga: BI Ubah Jadwal Operasional Natal dan Tahun Baru 2018

Sementara pemberdayaan ekonomi syariah dilakukan dengan pengembangan halal value chain, kemudian dukungan pendirian kawasan ekonomi syariah, serta penguatan kelembagaan dan infrastruktur pendukung termasuk pendirian World Islamic Infrastructure Bank (WIIB). “Adapun terkait penguatan riset dan edukasi dilakukan akselerasi aktivasi sistem informasi zakat dan wakaf. Lalu, penyusunan kurikulum ekonomi dan keuangan syariah untuk berbagai jenjang tingkat pendidikan, serta dukungan pendirian International Awqaf Institute,” ujar Perry di Jakarta.

Baca Juga: BI Khawatir Ada Ekonomi Bawah Tanah di Indonesia, Apa Itu?

Dia mengatakan, BI akan terus mendorong peran ekonomi syariah dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional. Ekonomi syariah dinilai merupakan salah satu jawaban atas permasalahan ekonomi yang masih terdapat di Indonesia, yaitu kesenjangan sosial. Menurut dia, sistem ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang menjunjung tinggi keadilan, kebersamaan, dan keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya. Ekonomi syariah juga dilengkapi dengan mekanisme distribusi harta kepada masyarakat miskin serta dorongan partisipasi masyarakat untuk berkontribusi bagi kepentingan publik sehingga bersifat inklusif.

“Pengembangan program ekonomi dan keuangan syariah secara nasional diharapkan akan memberikan dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan sektor produksi yang semakin kuat dan merata,” ungkap Perry. Selain itu, diharapkan juga bisa meningkatkan daya tahan ekonomi (resilience ) terhadap gangguan, baik internal maupun eksternal, meningkatkan stabilitas dan efisiensi sektor keuangan syariah, membuka peluang pelaksanaan program literasi ekonomi syariah, serta mendorong program penelitian dan inovasi untuk semakin berkembang guna menjawab segala tantangan perekonomian Indonesia di masa sekarang dan mendatang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya