Dibangun dengan Dana Rp710 Miliar, Simak Kokohnya Bendungan Raknamo

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Minggu 07 Januari 2018 16:13 WIB
Bendungan Raknamo. (Foto: Okezone)
Share :

KUPANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal pekan ini. Bendungan baru di NTT yang siap diresmikan untuk dilakukan pengisian air (impounding), adalah Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, yang dikerjakan PT Waskita Karya dengan biaya sebesar Rp710 miliar.

Okezone pun mendapat kesempatan menelusuri dan melihat Bendungan Raknamo lebih dekat sebelum diresmikan Jokowi. Menurut jadwal, peresmian Bendungan Raknamo dilakukan pada Selasa 9 Januari 2018.

Untuk tiba di Bendungan Raknamo membutuhkan waktu sekira 1 jam dari kota Kupang. Jalan yang halus dan tidak ada lubang membuat perjalanan bisa ditempuh dengan kecepatan tinggi.

Suasana kanan kiri jalan masih didominasi pepohonan dan bukit-bukit yang masih hijau. Tak jarang masih ada rumah warga di sepanjang jalan menuju Bendungan Raknamo. Setibanya di Bendungan Raknamo, rasa lelah selama perjalanan diobati dengan indahnya pemandangan di Bendungan Raknamo.

Bendungan Raknamo dibangun di atas lahan seluas 245,39 hektare. Bendungan ini akan memiliki kapasitas layanan 100 liter per detik, pengembangan daerah irigasi seluas 841 hektare, pengendalian banjir sebagian wilayah kota dan Kabupaten Kupang dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan kapasitas 0,22 megawatt (mw).

Sekadar informasi, dalam rangka aksi nyata perlindungan dan optimalisasi fungsi situ, danau, embung, waduk dan sumber air permukaan lainnya yang menjadi tema dari Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) tahun 2017, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan penanaman pohon di Bendungan Raknamo, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Aksi penanaman pohon tersebut serentak di 34 provinsi, diantaranya di Kalimantan Timur yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti dan Bali dipimpin oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rido Matari Ichwan. Di samping itu aksi tanam pohon ini merupakan bagian dari mengisi peringatan Hari Bakti PU ke-72 pada 3 Desember nanti, serta mendukung Hari Penanaman Pohon Indonesia.

Secara keseluruhan jumlah pohon yang ditanam di berbagai lokasi sungai, danau, embung dan waduk adalah 67.000 pohon dari berbagai jenis seperti pohon durian, nangka, matoa, sukun, mangga dan lain-lain. Penghijauan dan pembangunan sarana tampungan air berupa bendungan dan embung sangat penting mengatasi krisis air yang sering dialami masyarakat di NTT akibat musim kemarau panjang.

"Kendala yang harus diatasi NTT jika ingin maju adalah ketersediaan air. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun banyak tampungan-tampungan air mulai dari embung hingga bendungan besar. Bendungan besar sangat diperlukan di NTT saat kemarau, sementara embung-embung akan kering bila terjadi cuaca panas ekstrim," kata Menteri Basuki.

Menurutnya, pembangunan bendungan selain untuk memenuhi kebutuhan air baku, secara tidak langsung juga mendorong perkembangan sosial ekonomi masyarakat sekitar. "Salah satunya rumah operasi pemeliharaan bendungan, kita bangun dengan unsur budaya lokal sehingga lebih artistik dan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata baru yang dilengkapi dengan sarana wisata air," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya