"Cukup, tinggal supaya begini kita butuh kapal, jangan di lain pihak membeli kapal, di lain pihak banyak kapal yang nongkrong, kita kondisi begitu di sampaikan kepada Menteri Kelautan, kita butuh kapal, ekspor kita turun, ekspor ikan tangkap, di lain pihak banyak kapal nganggur. Jadi diselesaikan, ya janganlah beli kapal pakai ongkos APBN padahal banyak kapal nganggur, nganggur di Bitung, nganggur di Bali, nganggur di Tual, macam-macam," paparnya.
Baca juga: Wapres JK ke Menteri Susi: Cukup Penenggelaman, Kita Butuh Kapal untuk Ekspor!
2. Mantan Menko Maritim Rizal Ramli "Motifnya Apa Pelarangan Kapal"
Pria yang terkenal dengan jurus kepret-nya, Rizal mempertanyakan tujuan dari larangan penenggelaman kapal tersebut. Menurutnya, dulu banyak pejabat yang menutupi kejahatan kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia.
"Motifnya ini benar-benar atau hanya untuk melindungi kapal-kapal asing yang besar. Banyak dulu pejabat elite di Indonesia jadi frontman dari pencurian kapal-kapal asing, " ungkap Rizal.
Dirinya mengatakan, bila ingin menaikan ekspor bisa melalui mengubah sistem penjualan ikan. Misalnya dengan membuat pasar yang besar dan bagus di Natuna. "Jadi orang dari Hong Kong, dari Taiwan, dari Singapura, dan dari Jepang beli di pasar ikan di Natuna," tambah Ramli.
Baca juga: Penenggelaman Kapal Diminta Berhenti, Rizal Ramli: Masa Mau Balik ke Sistem Lama?
3. Kadin - "Kapal Seharga Rp1,6 Miliar Ditenggelamkan, Kita Rugi Rp380 Miliar"