Harga Beras Naik Walau Pasokan Cukup, Kok Bisa?

Feby Novalius, Jurnalis
Kamis 11 Januari 2018 14:50 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Feby Novalius/Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terheran dengan kenaikan harga beras jenis medium yang sekarang sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp9.450 per kilogram (kg). Pasalnya , stok beras saat ini sudah cukup, apalagi sekarang sudah memasuki masa panen puncak.

"Oktober kita sudah mulai tanam. Umur padi itu 3 bulan, berarti sampai Desember. Di Januari ini sampai April nanti kita sudah panen puncak," ujarnya, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

 Baca juga: Operasi Pasar Beras Diperluas Jadi 1.800 Titik

Berdasarkan data produksi dan konsumsi beras Kementerian Pertanian untuk Januari-April 2018, di Januari produksi beras mencapai 4,5 juta ton gabah kering giling (GKG) dengan ketersedian beras sebanyak 2,8 juta ton dan konsumsi beras 2,5 juta ton. Artinya ada surplus beras sebanyak 329,320 ton.

Pada Febuari 2018, produksi meningkat menjadi 8,6 juta ton GKG dengan ketersediaan beras sebanyak 5,4 juta dan konsumsi beras 2,5 juta ton. Dengan surplus beras 2,9 juta ton. Pada Maret produksi berat kembali meningkat 11,9 juta ton GKG , dengan ketersedian beras sebanyak 7,47 juta ton dan konsumsi 2,5 juta ton. Artinya surplus 4,971 ton.

 Baca juga: Jika Harga Beras Tak Turun dalam 2 Hari, Mendag Bakal Cek Pedagang Hingga Distributor

Amran enggan mengomentari soal rencana impor di tengah kenaikan harga. Yang jelas, produksi beras saat ini ada dan apapun kebijakan pemerintah pasti terbaik untuk rakyat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya