Sri menegaskan, hasil evaluasi terhadap Kredit UMi yang diuji coba pada 2017, terbukti sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga pemerintah di tahun 2018 ini menaikkan anggaran Kredit UMi dari APBN menjadi sebesar Rp2,5 triliun dari Rp1,5 triliun di tahun 2017 lalu.
Program UMi, ujar Sri Mulyani, memang hadir untuk membantu masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap permodalan dengan bunga rendah. Terutama akses permodalan dari perbankan dengan jumlahnya di bawah Rp10 juta.
Langkah itu dilakukan pemerintah karena selama ini banyak usaha ultra mikro yang memperoleh melalui sumber permodalan dari rentenir dan sebagainya dengan bunga cukup besar sehingga menyulitkan pengusaha.
"Pemerintah merasa semakin menilai UMi itu perlu ditingkatkan karena melihat masyarakat yang menerima kredit adalah untuk membantu perekonomian keluarga," katanya.
Upaya untuk membantu perekonomian keluarga itu dinilai sesuatu yang sangat luar biasa karena bukan hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga bisa mendorong perekonomian daerah/nasional.