NEW YORK - Harga minyak dunia naik tipis pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga minyak terdorong karena para investor menunggu rilis laporan persediaan minyak Amerika Serikat.
Pergerakan harga minyak tampak teredam kemarin karena para pelaku pasar menunggu data persediaan minyak yang akan datang dari negara tersebut. Persediaan minyak mentah AS diperkirakan turun 3,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 Januari, menurut sebuah jajak pendapat awal Reuters.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Akibat Aksi Ambil Untung
Sementara itu, media melaporkan Bank of America Merrill Lynch dan Morgan Stanley menaikkan perkiraan harga minyak mentah awal pekan ini, sedangkan Goldman Sachs mengatakan risiko-risiko harga melampaui target saat ini meningkat.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Tembus USD70/Barel, Level Tertinggi 3 Tahunan
Bank of America Merrill Lynch menaikkan perkiraan harga Brent 2018 menjadi USD64 per barel dari USD56, memproyeksikan defisit 430.000 barel per hari (bpd) dalam produksi minyak dibandingkan dengan permintaan tahun ini.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik USD0,24 menjadi menetap di USD63,97 per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga: Harga Minyak Kembali Turun, Diserang Kenaikan Produksi Minyak AS
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, naik USD0,23 menjadi ditutup pada USD69,38 per barel di London ICE Futures Exchange.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)