DENPASAR - Status Gunung Agung menjadi awas sejak September 2017 lalu. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu melambatnya perekonomian Bali.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Bali Adi Nugroho di Kantor BPS, Denpasar, Senin (5/2/2018).
Baca Juga: Soal Pertumbuhan Ekonomi, Indonesia Bisa Tiru India
Dia menjelaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2017 tumbuh 5,59% lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2016 yang mencapai 6.32%. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan minuman sebesar 9.25%.
Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi tertinggi masih disumbang oleh komponen rumah tangga sebesar 46.36% yang pada tahun ini tumbuh sebesar 5.59%.